Losail, KompasOtomotif – Untuk memenuhi permintaan para penggila MotoGP, Bridgestone akhirnya merilis ban dengan kode warna untuk membedakan jenisnya untuk musim 2014. Tak hanya penonton, tim-tim juga akan lebih diuntungkan karena mudah membedakan jenis ban yang akan dipakai.

Ban dengan warna-warna pembeda ini akan mulai muncul di balap perdana 2014 di Sirkuit Losail, Qatar, (23/3/2014). Untuk penggunaan ban regulasi tahun ini cukup rumit. Perbedaan penggunaan ban antara tim factory (pabrikan) danopen cukup menyulitkan tim untuk memilah ban dengan kompon lunak, super lunak, medium, atau keras.

4 WarnaEmpat jenis ban itu akan dibedakan dengan warna spesifik yang terdapat pada dinding, kecuali ban khusus basah, seperti yang sudah dipakai pada Formula 1. Untuk ekstra lunak (extra-soft) diberi garis hijau, lunak (soft) bergaris putih, dan keras (hard) bergaris merah. Sedangkan kompon medium akan dibiarkan polos alias hitam.

Sebelumnya, pembeda untuk ban hanya diberikan untuk ban kompon lunak. Tapi, tidak diberi tanda secara spesifik, alias hanya tim dan pebalap yang tahu detail. Dengan adanya empat warna pembeda nanti, kita sebagai penonton pun akan tahu, ban jenis apa yang dipakai para pebalap di babak kualifikasi atau pun saat balap.
Read More
Jakarta, KompasOtomotif – Ketangguhan pelumas mobil TOP 1 perlu dibuktikan untuk penggunaan di Indonesia. Menjawab tantangan tersebut, PT Topindo Atlas Asia (TAA), selaku distributor resmi, menggelar uji ketahanan pada mesin yang dibiarkan tetap menyala selama tiga hari tanpa henti dengan menggunakan oli mesin TOP 1.
Pengujian dilakukan pada Kia Rio dan Renault Duster. Kedua model ini juga dipakai sebagai “bahan” modifikasi selama tiga hari, Modified Againts Clock, yang menjadi bagian dari pagelaran Auto Aftermarket Industry and Tuning Trade Fair Jakarta, pada 21-23 Mei 2014, di Hall B JIExpo Kemayoran, Jakarta.
“Biasanya tes seperti ini dilakukan di AS saja. Di Indonesia juga harus dites dong, dengan kondisi cuaca dan pemodifikasi lokal. Seharusnya mesin tetap menyala selama tiga hari, selesai itu kita akan lihat mesinnya overheat atau tidak,” ujar CEO dan Presiden Direktur TAA, Arief Goenadibrata.
Kekentalan
Peran pelumas alias oli melindungi bidang gesek bagian internal, menjadi salah satu faktor penting buat ketahanan mesin. Musuh utama berkendara di kota besar seperti Jakarta adalah kemacetan, saat itulah dibutuhkan oli tangguh yang bisa mempertahankan temperatur mesin tetap optimal.
Jenis oli yang digunakan pada kedua model sama, Evolution Series, namun dengan tingkat kekentalan yang berbeda. Pada Rio 5W-30 dan Duster 5W-40. 
“Dengan acara seperti ini, kami berharap agar bisa lebih dikenal. Selain itu, menguji coba mutu barang impor ini. Proses pelumasan akan berlangsung dengan lebih cepat dan merata. Selama tiga hari mesin kedua mobil akan tetap menyala, dengan begitu kualitas oli bisa terbukti," pungkas Arief.
Read More
Peterborough, KompasOtomotif -- Helm menjadi perangkat wajib bagi pengendara sepeda motor. Kualitas helm untuk melindungi kepala bikers tidak bisa sembarangan, seperti standar tinggi yang ditetapkan di Peterborough, Inggris.
Standar Perdagangan di Peterborough menyita merek helm buatan China karena dianggap tidak berkualitas dan tak bisa melindungi penggunanya. Helm Chinese Jiekai dengan model JK 100 dan JK 1000 dilarang beredar di wilayah tersebut.
Tidak hanya itu, Standar Perdagangan Peterborough juga meminta konsumen yang sudah telanjur membeli Chinese Jiekai untuk mengembalikannya ke penjual. Helm-helm yang siap dijual akan disita dari peredaran.
Helm asal China ini gagal melewati tahap pengetesan benturan. Chinese Jiekai tidak bisa menyerap energi bila terjadi benturan, dan gagal memberikan perlindungan maksimal bagi pemakainya. Selain itu, tali dagu mudah terlepas, meski hanya ditarik dengan tangan.
"Sebagai seseorang yang tidak mengendarai sepeda motor, saya terkejut dengan hasil ini. Helm ini gagal dalam pengujian, bahkan langsung hancur saat diuji benturan. Sama sekali tidak ada perlindungan buat pengendara, dan bila terjadi kecelakaan bisa berisiko mengalami cedera otak atau kematian,” jelas Peter Stonely, Kepala Standar Perdagangan Peterborough, seperti dikutipVisordown, Rabu (21/5/2014).
Stonely dengan tegas meminta kepada konsumen untuk tidak memakai helm ini karena dianggap tidak memenuhi aturan hukum yang ada.
Read More